PENGERTIAN BROADCASTING TV

18:31:00 Multimedia Education 0 Comments

BROADCASTING ITU APA?
Broadcasting secara umum dapat diartikan sebagai siaran atau penyiaran. Di awal tahun 2000-an industri broadcasting mulai berkembang di Indonesia secara signifikan walaupun wadah/peluang untuk orang-orang broadcasting sampai saat ini belum terlalu banyak. Tetapi jangan khawatir Junior Broadcaster Indonesia, Anda-lah tumpuan bangsa ini. Hari ini saja puluhan tv lokal beserta partner bisnisnya yakni PH (Production House) dan Agency mulai banyak berdiri artinya peluang Anda untuk berkarya terbuka lebar. Hari ini pula, menjadikan broadcasting satu bidang ilmu pengetahuan yang sebenarnya bukan hal yang baru tetapi menjadi sesuatu yang sangat baru. Indikasinya adalah ada berbagai kalangan yang tidak mengerti apa itu broadcasting bahkan ketika penulis menanyakan langsung kepada masyarakat umum mereka hanya bengong. Lucunya lagi ada yang berpendapat bahwa broadcasting itu orang-orang yang suka mengadakan casting untuk film, walaupun itu adalah bagian dari tugas seorang broadcaster (sebutan orang yang berkecimpung dibidang broadcasting). Toh, pada akhirnya industri broadcasting menjadi industri yang sangat menjanjikan, sebab broadcasting akan terus berkembang seiring perkembangan zaman.

Sebenarnya manusia sejak dulu telah mengenal apa yang disebut dengan radio dan televisi, tetapi sebagian dari mereka ada yang tidak paham bahwa televise dan radio adalah produk atau sarana utama untuk broadcasting meskipun belakangan seiring berkembangnya zaman internet, HP, TV Wall dan jaringan-jaringan multimedia juga termasuk sarana penyiaran (broadcasting). Artinya batasan broadcasting tidak hanya ada pada radio dan televisi.

BROADCASTING SECARA UMUM
Menurut disiplin ilmu komunikasi, broadcasting adalah cabang dari ilmu komunikasi yang berhubungan dengan penyiaran. Di dalam broadcasting sendiri sebenarnya yang paling dominan dikaji adalah bagaimana membuat konten sebuah siaran mulai dari praproduksi-produksi-pascaproduksi, jadi bukan hanya belajar secara teori saja namun di broadcasting mempelajari praktik bagaimana membuat sebuah tayangan/konten yang menarik dan enak dilihat atau didengar, atau menurut teori ilmu komunikasi, bagaimana pesan yang disampaikan sampai kepada khalayak ramai/umum. Karakteristik broadcasting antara lain: memberi informasi, mendidik dan menghibur.

Broadcasting secara harfiah adalah proses pengiriman sinyal/pesan ke berbagai lokasi secara bersamaan baik melalui satelit, radio, televisi, komunikasi data pada jaringan dan lain sebagainya.

Sedangkan menurut UU Penyiaran No. 32 tahun 2002 penjelasan tentang dunia broadcast terbagi menjadi 2 yakni siaran (broadcast: kamus bahasa inggris) dan penyiaran (broadcasting: kamus bahasa inggris) yang masing-masing memiliki definisi sendiri-sendiri.

Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran. Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. 

SEKILAS BROADCASTING TELEVISI
Gambar televisi pertama muncul pada tahun 1920 di Amerika serikat, sedangkan bentuk pesawat televisi pertama muncul di sebuah pameran New York World’s Fair di tahun 1939 dengan ukuran tv 8 x 10 inch. Sistem televisi elektris sendiri diciptakan oleh Vladimir Katajev Zworykin dan dikembangkan lagi pada tahun 1930 oleh Philo T. Fransworth. Jika dilihat dari sejarahnya dunia broadcast tv yang berkembang pesat tentu memang adalah Negara Amerika dan Negara-negara Eropa sampai hari ini.


Namun munculnya TV swasta di tahun 1990-an di Indonesia membuat kebijakan pemerintah mengenai televisi berubah secara mendasar, dimana monopoli siaran televisi tidak terulang kembali. Kini sejak era siaran tv swasta semarak perkembangan dunia broadcasting tv pun semakin maju terutama di pertelevisian Indonesia yang jika disimpulkan tv di Indonesia terbagi atas empat yakni: Televisi Negara/ Pemerintah, Televisi Swasta, Televisi Komunitas, Televisi Berlangganan. Keempatnya mempunyai potensi untuk berkembang dan menjadi sarana penyampaian informasi, hiburan dan pendidikan. Namun demikian setiap televisi mengadakan siaran dengan berbagai macam jenis program acara baik drama, nondrama dan news. Di tahun 2003 secara serentak tv swasta nasional bermunculan, hal ini tentu membutuhkan program acara yang semakin banyak pula. Nah, pola inilah yang membentuk dituntutnya tenaga-tenaga ahli (kreatif ) yang mampu membuat program acara televisi secara simultan dan kontinu, sebab televisi tanpa program acara tidak akan pernah ada siaran televisi.

Di samping itu televisi memilki karakteristik yang unik antara lain: pesan yang disampaikan untuk khalayak luas, heterogen dan tidak mengenal batas geografis ataupun kultural, bersifat umum, tidak ditujukan untuk pribadi, cepat, selintas, berjalan satu arah, terorganisasi, periodik dan terarah serta mencakup berbagai aspek kehidupan. Dibanding media lain seperti radio, surat kabar, majalah, buku dan lain sebagainya televisi memiliki sifat yang istimewa. Dimana televisi menggabungkan antara media suara (audio) dan gambar (visul), selain itu televisi bisa bersiafat: informatif (information), menghibur (entertainment), mendidik (education), politis (propaganda) atau bahkan gabungan keempatnya. 

[Dari Buku Penulisan Naskah Televisi Format acara Nondrama, News & Sport]

0 komentar:

Bagaimana Menulis Program TV/Video

18:08:00 Multimedia Education 0 Comments

         Produksi sebuah program video dan televisi selalu dimulai dari ide atau gagasan yang kemudian dituangkan kedalam sebuah naskah atau script. Naskah merupakan sebuah landasan yang diperlukan untuk membuat sebuah program video dan televisi apapun bentuknya. Penulisan sebuah naskah program video dan televisi yang didasarkan pada sebuah ide biasanya mempunyai tujuan yang spesifik yaitu :
  • Memberi informasi (to inform)
  • Memberi inspirasi (to inspire)
  • Menghibur (to entertain)
  • Propaganda
Tulisan ini akan membahas tentang bagaimana menulis sebuah naskah program televisi yang mencakup langkah-langkah yang perlu ditempuh, bentuk naskah, format program dan cara-cara penulisan naskah. Sebelum mempelajari lebih jauh tentang penulisan naskah program video, Anda terlebih dahulu perlu mengetahui fungsi naskah.

FUNGSI NASKAH

Sebuah naskah mempunyai peran sentral dalam produksi sebuah program video dan televisi. Fungsi naskah dalam produksi program video dan televisi adalah sebagai berikut:
  • Konsep dasar (basic concept)
  • Arah (direction)
  • Acuan (reference)
Sebuah naskah adalah ide dasar yang diperlukan dalam sebuah produksi program video. Kualitas sebuah naskah sangat menentukan hasil akhir dari sebuah program. Sebuah naskah pada umumnya berisi gambaran atau deskripsi tentang pesan atau informasi yang disampaikan seperti alur cerita, karakter tokoh utama, dramatisasi, peran/figuran, setting, dan property atau segala hal yang berkaitan dengan pembuatan sebuah program video dan televisi.
Sebuah naskah pada umumnya diganakan sebagai dokumen yang dapat mengarahkan sutradara dan kerabat kerja (crew) dalam bekerja menyelesaikan produksi program video. Naskah sebuah program video berisi beberapa informasi tentang adegan yang melibatkan aktor, setting dan property. Sutradara dan kerabat kerja perlu mematuhi isi dan alur cerita yang terdapat dalam sebuah naskah
Sebuah naskah dapat digunakan sebagai referensi oleh sutradara dan kerabat kerja untuk mewujudkan sebuah ide atau gagasan menjadi sebuah progam video yang komunikatif. Semua upaya kreatif dalam produksi dari sutradara dan kerabat kerja harus mengacu kepada sebuah naskah.
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN NASKAH
Langkah penulisan sebuah program video biasanya terdiri dari serangkaian kegiatan yaitu :
  • Merumuskan ide
  • Riset
  • Penulisan outline
  • Penulisan sinopsis
  • Penulisan treatment
  • Penulisan naskah
  • Reviu naskah
  • Finalisasi naskah
Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan televisi dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true story) atau non fiksi dan rekaan atau fiksi. Banyak sekali sumber ide yang dapat dijadikan inspirasi untuk menulis sebuah script video dan televisi. Misalnya, novel, cerita nyata, dan lain-lain. Film JFK merupakan contoh film yang digali dari peristiwa terbunuhnya salah seorang presiden termuda di Amerika Serikat. Oliver Stone, penulis sekaligus sutradara menggunakan banyak sumber informasi untuk membuat film tersebut sehingga dapat bertutur secara objektif.
Riset sangat diperlukan setelah Anda telah menemukan sebuah ide yang akan dibuat menjadi sebuah program. Riset dalam konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan informasi yang terkait dengan naskah yang akan ditulis. Sumber informasi dapat berupa buku, koran atau bahan publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi informasi yang akurat tentang isi atau substansi yang akan ditulis.
Setelah memahami hasil riset atau informasi yang terkumpul, anda dapat membuat kerangka atau outline dari informasi yang akan Anda tuangkan menjadi sebuah script. Outline pada umumnya berisi garis besar informasi yang akan Anda akan tulis menjadi sebuah script.
Langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis atau deskripsi singkat mengenai program yang akan Anda tulis. Sinopsis dan outline akan membantu memfokuskan perhatian Anda pada pengembangan ide yang telah Anda pilih sebelumnya. Penulisan sinopsis harus jelas sehingga dapat memberi gambaran tentang isi program video atau televis yang akan kita buat.
Menulis naskah harus didasarkan pada rencana yang telah dibuat yang meliputi outline, synopsis dan treatment. Seorang penulis harus memiliki kreatifitas dalam mengembangkan treatment menjadi sebuah naskah. Treatment yang ditulis dengan baik merupakan fondasi yang kokoh yang diperlukan untuk menulis sebuah naskah. Sebuah treatment harus berisi deskripsi yang jelas tentang lokasi,waktu, pemain, adegan dan property yang akan direkam ke dalam program video. Treatment juga menggambarkan tentang sistematika atau sequence program video atau televisi yang akan diproduksi.
Penulisan sebuah naskah harus didasarkan pada treatment yang dibuat. Walaupun dalam menulis naskah penulis dapat melakukan perubahan, tapi sebaiknya perubahan yang dilakukan tidak merupakan perubahan yang bersifat substantif. Perubahan sebaiknya bersifat kreatif dan tidak mengubah substansi program. Oleh karena itu treatment harus kokoh dan jelas. Dalam menulis Penulis harus memperhatikan kaidah-kaidah penulisan naskah yang benar.
Draf naskah yang telah selesai ditulis perlu ditelaah untuk melihat kebenaran substansinya dan juga cara penyampaian pesannya. Draf naskah harus ditelaah oleh orang yang mengerti substansi isi program (content expert) dan ahli media (media specialist).
Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah diserahkan kepada produser dan sutradara untuk diproduksi. Naskah final merupakan hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan oleh content expert dan ahli media.
BENTUK PROGRAM
Bentuk program dapat diartikan sebagai suatu pendekatan yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau isi program kepada pemirsa (audience). Bentuk program yang digunakan untuk menayangkan program video dan televisi sangat beragam yaitu:
  • Drama
  • Dokumenter
  • Talk show
  • Demo
  • Musikal
  • Quiz
  • Features

Drama

Inti dari sebuah program video dan televisi bebentuk drama adalah adanya konflik dari orang – orang yang terlibat (pelaku) di dalamnya. Program berbentuk drama biasanya dimulai dengan mengenalkan karakter dari orang – orang yang terlibat di dalamnya yang kemudian diikuti dengan konflik yang dibangun secara dramatik yang melibatkan para pelaku tersebut. Konflik ini biasanya diselesaikan pada akhir cerita. Penyelesaian konflik pada akhir cerita dapat berupa happy ending atau sebaliknya.

Dokumenter

Dokumenter adalah program yang bercerita tentang suatu peristiwa yang telah berlangsung sebelumnya. Contoh film dokudrama yang kita kenal adalah Pengkhianatan G-30S PKI yang digarap oleh sutradara Arifin C. Noer, Pearl Harbour karya Jerry Bruckheimer dan JFK yang ditulis dan disutradarai oleh Oliver Stone. Film tersebut merupakan contoh – contoh film yang dikemas dengan menggunakan bentuk dokumenter.

Talk Show

Program talk show adalah program yang menampilkan pembicara, biasanya lebih dari satu orang, untuk membahas suatu thema atau topik tertentu. Program dengan format talk show biasanya dipandu oleh seorang moderator. Agar program talk show dapat menarik perhatian audience maka pembicara yang terlibat di dalam program harus memiliki latar belakang yang berlainan, pro dan kontra, terhadap topik yang dibahas.

Demo

Contoh program berbentuk demo adalah program masak memasak atau membuat kue dan tip otomotif. Program demo biasanya membahas resep atau cara yang dipraktekan secara procedural - tahap demi tahap. Melalui program berbentuk demo, pemirsa dapat mempelajari dan menerapkan suatu keterampilan (skill).

Musikal

Program musikal merupakan program yang menampilkan acara musik dan tarian sebagai hiburan. Tentunya Anda sering melihat program musikal yang ditayangkan di stasiun televisi. Banyak kemasan program yang digunakan oleh produser televisi untuk menayangkan program musikal. MTV program misalnya selalu menayangkan klip-klip video musik dari penyanyi terkenal untuk pemirsa kaum muda.

Quiz

Bentuk program lain yaitu quiz. Saat ini kita dapat melihat banyak sekali program TV yang berbentuk quiz. Program berbentuk quiz biasanya berisi tantangan yang melibatkan pesertanya atau bahkan pemirsa untuk menjawab tantangan tersebut. Peserta yang berhasil menjawab tantangan akan memperoleh reward (hadiah) sebagai imbalan. Contoh program berbentuk quiz yang sangat dikenal yaitu Berpacu dalam melodi yang mengharuskan kontestan atau peserta menebak judul atau pencipta sebuah lagu berdasarkan penggalan nada yang dimainkan. Sekarang ini banyak quiz interaktif yang memeneri kesempatan audience terlibat langsung dengan program yang ditayangkan.

Features

Features merupakan program yang berisi segmen-segmen yang dikemas dalam bentuk penyajian yang bervariasi. Sebuah program berbentuk features biasanya membahas suatu topik yang menarik dengan menggunakan beberapa bentuk penyajian atau pendekatan program.
BENTUK NASKAH
Bentuk naskah dapat diklasifikasikan berdasarkan kelengkapan informasi yang terdapat didalamnya yaitu:
  • Kerangka naskah (Rundown script)
  • Semi naskah (Semi script)
  • Naskah penuh (Full script)
Rundown script adalah naskah yang berisi hanya garis besar (outline) dari informasi yang akan disampaikan kepada pemirsa. Sebuah rundown script pada umumnya memerlukan improvisasi dari presenter atau ahli (expert) yang akan muncul didalam program. Semi script adalah naskah yang sudah lebih rinci dari pada rundown script. Sedangkan full script adalah adalah naskah yang berisi informasi lengkap dan rinci tentang program yamg akan diproduksi. Dalam sebuah full script terdapat informasi yang rinci tentang pelaku, adegan. Setting dan property.
Daftar Pustaka
Swain, D.V. dan Swain, J.R. (1988). Film Scriptwriting : A Practical Manual. Boston : Focal Press.
Brady, J. (1981) The Craft of the Screenwriter. New York : Simon & Schuster.
Blum, R.A. (1984). Television Writing from Concept to Contract. London : Focal Press
Sumber :http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/widyo/2007/10/24/bagaimana-menulis-program-tvvideo/

0 komentar:

Tugas Crew TV

18:00:00 Multimedia Education 0 Comments

Tugas Crew TV hampir sama dengan Crew Film namun ada juga perbedaannya... lihat aja di bawah....!




1.PRODUSER
Seorang yang mendisain sebuah produksi program acara sekaligus bertanggung jawab terhadap teknis eksekusi produksi program tersebut dan bertugas untuk mengintegrasikan unsur-unsur pendukung produksi dalam sebuah produksi program acara televisi dan bertanggung jawab terhadap aspek teknis maupun estetis serta mampu menterjemahkan sebuah gagasan / naskah / rundown sebuah program acara ke dalam pelaksanaan produksi program siaran.

2.PROGRAM DIRECTOR – PENGARAH ACARA
Seorang yang ditunjuk untuk bertanggungjawab secara teknis pelaksanaan produksi satu mata acara siaran, menyutradarai Program Acara Televisi baik untuk Drama ataupun Non Drama dalam Produksi Single atau Multi Camera.

Syarat :
• Memahami TYPE OF PROGRAM
• Menguasai MANAJEMEN PRODUKSI
• Mendalami SINEMATOGRAFI
• Mendalami DRAMATURGI
• Mampu menggunakan Peralatan Produksi dan dapat menterjemahkan gagasan kedalam eksekusi sebuah program acara TV (mengabungkan hal teknis & seni)

Apa saja yang perlu dilakukan?

Brain Strorming :
1. Membuat /menentukan detail konsep bersama-sama dengan Producer, Creative
2. Melakukan analisis script/scenario /rundown berdasarkan konsep/ ide yang telah disepakati
3. Menentukan peralatan pendukung teknis meliputi : Kamera, Lighting, Audio dan perangkat teknis lainnya sesuai dengan konsep program

Koordinasi :
Melakukan koordinasi dengan crew pendukung teknis meliputi : Kameraman, Switcherman, Audioman, Lightingman menyangkut konsep acara dan kebutuhan peralatan produksi Me-review kembali kebutuhan teknis produksi dengan Producer dan Creative

Eksekusi :
1. Membuat /menentukan bloking kamera
2. Melakukan supervisi terhadap penataan set panggung, lighting, kamera, audio, switcher, CG etc.
3. Bersama-sama TD memastikan kesiapan perangkat teknis lainnya
4. Memandu jalannya Gladi Bersih bersama FD
5. Berkoordinasi dengan producer dan krabat kerja yang lain
6. Melakukan Briefing bersama seluruh crew pendukung acara mengenai rundown acara SHOOTING PROGRAM ( Live / Taping ) Mengarahkan produksi Program Acara

Evaluasi :
Bersama Produser dan crew pendukung teknis lainnya melakukan evaluasi

Editing :
Mengikuti proses editing program bila Dibutuhkan

BAHASA KOMANDO…

[i]STANDBY[/i]
Aba-aba untuk meminta kepada seluruh pendukung acara baik crew maupun talent/presenter untuk bersiap-siap memulai acara/program.
Dapat juga berarti aba-aba untuk kameraman agar jangan merubah komposisi gambar karena akan di ambil .

Contoh : “Studio standby….Crew, Standby….” Atau “… Camera 1 Standby ….Camera 1 Take ….”

COUNTDOWN
Hitungan mundur untuk memberi aba-aba agar program di mulai tepat sesuai waktu yang ditentukan.
Dapat juga berarti memberikan jeda waktu pada proses recording antara satu adegan ke adegan berikutnya, untuk mempermudah pada proses editing

Contoh : “ Standby … 5…4…3…2…2…action !!!...”

CUE / ACTION
Aba-aba untuk artis, talen, presenter atau performer yang lain untuk memulai adegan atau aksinya sesuai dengan script/ naskah.
Dalam produksi program besar yang melibatkan banyak orang, komando dari Director diteruskan kepada Floor Director

Contoh : “… 3…2…1…Cue (talen)…!!” atau “Camera ..!!! ..Action…!!” “

TAKE” / “ON”
Aba-aba untuk kameraman sebagai tanda gambarnya di ambil, biasanya dilakukan untuk produksi program dengan multi kamera.

Contoh : “ Camera 1 Standby… Camera 1 Take” atau “ Camera 1 …On..!!”

Take two, Take Tree…
Isyarat untuk meminta untuk dilakukan pengambilan gambar ulang, karena pengambilan gambar pertama terjadi kesalahan atau hasilnya tidak memuaskan.

ROLLING / PLAY
Aba-aba kepada VTR operator untuk memulai pemutaran video tape, bisa juga berlaku sebagai aba-aba untuk memulai perekaman.
Contoh : “… standby VTR… rolling, VTR….” Atau “ Stndby VTR …rolling record VTR… 3..2..1..”

WIDE SHOOT / Tide Shoot
Perintah kepada kameraman untuk pengambilan sudut gambar lebar atau sempit

Contoh : “… Camera 1 wide….”

CUT
Perintah untuk memotong adegan

BUNGKUS/ CLEAR
Komando sebagai isarat bahwa seluruh kegiatan produksi telah usah. Dapat juga berarti proses pengambilan gambar pada satu scene telah usai atau pengambilan gambar pada satu tempat telah usai, diteruskan ke tempat berikutnya


3.PRODUCTION SWITCHER / SWITCHERMAN
adalah seseorang yang bertanggungjawab terhadap pergantian gambar, baik atas permintaan Pengarah Acara atau sesuai dengan shooting script/rundown yang telah disusun sebelumnya. dalam perkembangannya posisi ini sudah dirangkap oleh pengarah acara.

Pada produksi TV akan ditemukan editing dalam 3 bentuk :

• Video switching in real time mempergunakan production switcher ( video mixer)
• Post production videotape editing
• Film editing

Meskipun secara mekanis masing-masing prosesnya berbeda, efek artistiknya bisa jadi hampir sama.Yang perlu diperhatikan pada saat editing adalah :

• Moment yang dipilih untuk diganti dari satu shot ke shot lainnya. (cutting point)
• Bagaimana pergantian shot tersebut (cut,mix,dsb) dan kecepatan transisi.
• Order of shots (sequence) dan durasinya (cutting rhythm).
• Mempertahankan kualitas gambar yang baik dan kesinambungan audio.
• Menggabungkan adegan yang diambil pada waktu dan tempat berbeda, apabila adegan diambil dengan satu kamera.

Untuk sebuah produksi televisi, rundown merupakan panduan yang dijadikan acuan seorang program director atau pengarah acara dalam menjalankan sebuah acara televisi.

Rundown biasanya disusun oleh produser dan didiskusikan dengan tim produksi. Format pembuatan rundown tidak mutlak, sangat tergantung dari karakteristik format acara televisi itu sendiri.
Rundown format berita misalnya agak sedikit berbeda dengan rundown untuk acara berformat non drama (quiz, gameshow, music, variety show,magazine ,dll).

Rundown merupakan susunan isi cerita dari sebuah program acara yang dibatasi oleh durasi (panjangnya item acara), segmentasi dan deskripsi atau bahasa naskah.

Untuk acara berdurasi 30 menit biasanya dibagi menjadi empat segment, namun beberapa acara berdurasi setengah jam ini juga kadang terbagi menjadi 3 segment. Sedangkan acara berdurasi 60 menit biasanya terbagi atas 5 atau 6 segment.

Salah satu fungsi pembuatan segmentasi ini adalah untuk keperluan penempatan commercial break atau iklan. Misalnya, total konten program acara berdurasi 30 menit adalah 24 menit,sisanya yang 6 menit untuk iklan.

Selain kolom “Segment”, hal penting lainnya adalah “Description”. Di kolom ini dijelaskan tentang apa saja isi dari setiap segment. Sedangkan jika ada catatan penting lainnya, bisa dimasukan ke dalam kolom “Note” atau “Remark”

4.FLOOR DIRECTOR / PENGARAH LAPANGAN
Bertugas sebagai penghubung dalam menyampaikan pesan- pesan Pengarah Acara kepada kerabat kerja dan para artis pendukung dalam produksi suatu acara.

5.LIGHTING DIRECTOR / PENATA CAHAYA
bertugas sebagai seseorang yang bertanggung jawab terhadap Keberhasilan penataan cahaya di studio baik secara artistik maupun yang mampu menyentuh perasaan yang sesuai dengan tuntutan naskahnya.

[b]6.AUDIOMAN[/b]
Audioman adalah petugas yang mengatur perimbangan suara dari berbagai sumber,antara lain melakukan set up mikrofon, musik / backsound dan lain sebagainya.
 
Sumber :http://ghbroadcasting.blogspot.com/2011/04/tugas-crew-tv.html

0 komentar:

Contoh Rundown Program TV

17:59:00 Multimedia Education 0 Comments

URUTAN ACARA “MOVIE AREA”
TEMA: “MEMBEDAH FILM EAT,PRAY,LOVE”
SABTU, 6 NOVEMBER 2010 TEMPAT: STUDIO 1 SMTV
NO
PUKUL
DUR
URUTAN ACARA
PENGISI ACARA
ISI ACARA
AUDIO
LIGHT
KET
SEGMENT 1
1
20.00.00
15”
TUNE OPENING

MOVIE AREA
ON TAPE
Spot
-
2
20.00.15
3’
PROLOG
FEDDY NURIL
PEMBAWA ACARA MEMBUKA ACARA DENGAN PROLOG, MENYAPA PEMIRSA, INFO PROGRAM, INFO INTERAKTIF (02193748573), NO SMS (0878512726) SELANJUTNYA HOST MEMBERITAHU TEMA KEPADA AUDIENS
LIVE


3
20.03.15
6’
MENGHADIRKAN BINTANG TAMU DAN MEMBAHAS TEMA
FEDDY N. & JULIA ROBERT
MEMBAHAS TEMA
LIVE


4
20.09.15
45”
MENUTP SEGMEN 1
FEDDY N. & JULIA ROBERT
HOST MENUTUP SEGMEN 1, DAN MEMBERIKAN TEASER
LIVE & ON TAPE


5
20.10.00
5’
COMMERSIAL BREAK












NO
PUKUL
DUR
URUTAN ACARA
PENGISI ACARA
ISI ACARA
AUDIO
LIGHT
KET
SEGMEN 2
6
20.15.00
6’
OPENING SEGMEN 2
FEDDY NURIL & JULIA ROBERT
HOST MEMBUKA SEGMEN 2, DAN KEMBALI MEMBAHAS TEMA
LIVE
Spot
-
7
20.21.00
1’
POTAGE
FEDDY NURIL & JULIA ROBERT
HOST MENAMPILKAN POTAGE YANG BERKAITAN DENGAN TEMA
LIVE & ON TAPE


8
20.22.00
4’
HOST MENGHADIRKAN BINTANG TAMU KE 2
FEDDY NURIL, JULIA ROBERT, & KETUT LIER
HOST MENYAPA BINTANG TAMU KE 2, DAN BINTANG TAMU DI MINTAI TANGGAPAN MENGENAI TEMA
LIVE


9
20.26.00
1’
HOST MENGAKHIRI SEGMEN 2
FEDDY NURIL
HOST MENUTUP SEGMEN 2 DENGAN MEMBERIKAN GIMMICK, DAN FUNFARE, DAN MENYAJIKAN TEASER



10
20.27.00
5
COMMERSIAL BREAK















NO
PUKUL
DUR
URUTAN ACARA
PENGISI ACARA
ISI ACARA
AUDIO
LIGHT
KET
SEGMEN 3
11
20.32.00
5’
OPENING SEGMEN 3 DAN MELANJUTKAN PEMBAHASAN
FEDDY NURIL, JULIA ROBERT, & KETUT LIER
HOST MEMBUKA SEGMENT 3, DAN MEMINTA BINTANG TAMU MENANGGAPI TEMA
LIVE
Spot
-
12
20.37.00
3’
HOST MENERIMA PENELPON
FEDDY NURIL
HOST MEMINTA TANGGAPAN PENELPON TERHADAP TEMA ATAU PERNYATAAN DARI BINTANG TAMU
LIVE


13
20.40.00
2’
HOST MEMINTA TANGGAAPAN BINTANG TAMU MENGENAI PERNYATAAN PENELPON
FEDDY NURIL
BINTANG TAMU MENANGGAPI PERNYATAAN DARI PENELPON
LIVE


14
20.42.00
3’
HOST MEMANGGIL BINTANG TAMU KE 3, DAN CLOSSING SEGMEN 3
FEDDY NURIL, JULIA ROBERT, KETUT LIER, & KRISTIN HAKIM
HOST MEMBERIKAN PERTANYAAN YANG BERKAITAN DENGAN TEMA
LIVE


15
20.45.00
COMMERSIAL BREAK








NO
PUKUL
DUR
URUTAN ACARA
PENGISI ACARA
ISI ACARA
AUDIO
LIGHT
KET
SEGMEN 4
16
20.50.00
4’
OPENING SEGMEN 4, DAN KESIMPULAN DARI PEMBAHASAN TEMA
FEDDY NURIL, JULIA ROBERT, KETUT LIER, & KRISTIN HAKIM
HOST MEMBUKA SEGMEN 4, DAN MENANYAKAN KEMBALI SATU PER SATU KEPADA BINTANG TAMU MENGENAI TEMA YANG TELAH DI BAHAS UNTUK DI TARIK MENJADI KESIMPULAN
LIVE
Spot
-
17
20.54.00
4’
HOST MEMBEIKAN BEHIND THE SCENE
FEDDY NURIL
MENAYANGKAN BEHIND THE SCENE “EAT, PRAY, LOVE”
LIVE & ON TAPE


18
20.58.00
2’
HOST MENUTUP PROGRAM MOVIE AREA
FEDDY NURIL
MENGINGATKAN AUDIENS DI RUMAH AGAR TETAP MENYAKSIKAN MOVIE AREA DI JAM DAN HARI YANG SAMA
(CREDIT TITTLE)
LIVE & ON TAPE


19
21.00.00
TUTUP ACARA

0 komentar: